Tren Manajemen Properti dan Perhotelan 2024
Industri perhotelan dan manajemen properti pada tahun 2024 mengalami perubahan besar yang didorong oleh teknologi canggih dan preferensi konsumen yang terus berkembang. Agar tetap kompetitif, bisnis perlu menyesuaikan diri dengan tren yang membentuk ekspektasi tamu serta meningkatkan efisiensi operasional. Mulai dari adopsi teknologi pintar hingga fokus pada keberlanjutan, berikut adalah tren utama yang membentuk manajemen properti dan perhotelan pada 2024.
1. Integrasi Teknologi Pintar
Integrasi teknologi seperti AI dan Internet of Things (IoT) mengubah pengalaman tamu. Check-in otomatis, kunci kamar digital, hingga layanan pelanggan berbasis AI menjadi norma. Teknologi ini memungkinkan layanan yang lebih cepat, personal, dan hemat biaya (Hospitality Net)(Revfine.com).
Contoh:
- Hilton Hotels: Hilton menggunakan kunci digital yang memungkinkan tamu membuka kamar dengan smartphone. Fitur ini, dikombinasikan dengan chatbot berbasis AI, memberikan bantuan instan kepada tamu dari pemesanan hingga layanan kamar (EHL Insights)(NetSuite).
- Accor Hotels: Accor memperkenalkan check-in mobile dan kunci digital di setengah dari kamar mereka pada tahun 2026, memberikan pengalaman tamu yang mulus (NetSuite).
2. Keberlanjutan dan Efisiensi Energi
Keberlanjutan menjadi prioritas utama dalam manajemen properti di 2024. Bisnis hotel beralih ke sumber energi terbarukan dan menerapkan praktik ramah lingkungan yang lebih maju, seperti teknologi hemat energi dan strategi keberlanjutan net-positif (Revfine.com).
Contoh:
- The Europe Hotel, Irlandia: Hotel ini menerapkan praktik farm-to-table dengan memanfaatkan hasil bumi dari pertanian mereka sendiri, yang berkontribusi pada operasional yang berkelanjutan (EHL Insights).
- Six Senses Resorts: Mereka memimpin dengan praktik lingkungan net-positif, seperti menggunakan energi matahari dan menerapkan sistem penghemat air. Resor mereka dikenal dengan standar tinggi dalam keberlanjutan (Revfine.com).
3. Pengalaman Tamu yang Dipersonalisasi melalui Analisis Data
Hotel kini menggunakan analisis data untuk memprediksi preferensi tamu dan menawarkan pengalaman yang lebih personal. Penyesuaian layanan berdasarkan riwayat dan preferensi tamu meningkatkan loyalitas dan kepuasan (EHL Insight)(The Typsy Blog).
Contoh:
- Marriott Hotels: Marriott menggunakan AI dan analisis data untuk memberikan rekomendasi yang dipersonalisasi berdasarkan preferensi tamu yang dikumpulkan melalui program loyalitas mereka (EHL Insights).
- Booking.com: Platform ini menggunakan big data untuk menyesuaikan hasil pencarian dan penawaran sesuai dengan preferensi setiap pengguna, meningkatkan pengalaman pemesanan (Revfine.com).
Baca juga: Manajemen Properti Profesional
4. Perjalanan ‘Bleisure’ dan Kerja Jarak Jauh
Kombinasi antara bisnis dan liburan, atau yang dikenal dengan istilah Bleisure, semakin populer dengan berkembangnya tren kerja jarak jauh. Hotel kini menawarkan fasilitas seperti ruang kerja bersama dan internet berkecepatan tinggi untuk tamu yang bekerja sambil berlibur (The Typsy Blog).
Contoh:
- Selina Hotels: Selina melayani para digital nomads dengan menyediakan ruang kerja bersama di dalam hotel mereka, memadukan kerja dan rekreasi dengan acara komunitas dan pengalaman perjalanan (The Typsy Blog).
- CitizenM Hotels: Kamar hotel mereka dirancang untuk pekerja jarak jauh, dengan internet kecepatan tinggi dan lingkungan yang ramah kerja, memungkinkan tamu bekerja dengan nyaman selama perjalanan (The Typsy Blog).
5. Penawaran Kesehatan dan Kesejahteraan
Setelah pandemi, tamu semakin mencari hotel dengan penawaran wellness yang mencakup yoga, spa, dan makanan sehat. Kesejahteraan menjadi faktor penting bagi pelancong yang ingin meremajakan diri saat bepergian (The Typsy Blog).
Contoh:
- Four Seasons Hotels: Rantai hotel mewah ini telah memperluas penawaran kesehatannya, termasuk yoga di kamar dan perawatan spa holistik, untuk memenuhi permintaan yang meningkat akan kesehatan selama perjalanan (The Typsy Blog).
- Aman Resorts: Dikenal dengan program wellness yang luas, Aman menawarkan retret kesehatan personal, termasuk meditasi, program kebugaran, dan rencana diet yang disesuaikan (EHL Insights).
6. Layanan Tanpa Kontak (Contactless Services)
Teknologi tanpa kontak terus menjadi fitur penting di tahun 2024. Dengan check-in mobile, kunci kamar digital, dan pembayaran tanpa kontak, hotel memberikan kenyamanan dan keamanan lebih bagi tamu (EHL Insights)(NetSuite).
Contoh:
- Hyatt Hotels: Hyatt menggunakan sistem check-in/check-out tanpa kontak dan telah menerapkan menu berbasis kode QR di restoran mereka, memberikan pengalaman makan yang higienis dan canggih (EHL Insights).
- Marriott Bonvoy App: Aplikasi ini menawarkan layanan kamar tanpa kontak dan komunikasi dengan staf, memungkinkan tamu menyesuaikan masa tinggal mereka tanpa interaksi fisik (NetSuite).
7. Akomodasi Berbasis Pengalaman
Tamu kini lebih memilih akomodasi yang menawarkan pengalaman unik dan berkesan. Hotel butik dan glamping menjadi populer, karena mampu menghadirkan nuansa lokal dan pengalaman autentik yang memikat (The Typsy Blog).
Contoh:
- Treehouse Hotels: Penginapan unik ini populer karena menawarkan pengalaman alam yang imersif, di mana tamu menginap di rumah pohon mewah di lokasi yang indah, memadukan petualangan dengan kenyamanan (The Typsy Blog).
- Glamping Hub: Platform ini menawarkan pengalaman berkemah mewah, mulai dari tenda safari hingga kubah ramah lingkungan, melayani pelancong yang mencari penginapan yang unik dan berkesan (The Typsy Blog).
Tren ini menyoroti pentingnya teknologi, keberlanjutan, dan personalisasi dalam meningkatkan kepuasan tamu dan tetap kompetitif di sektor perhotelan dan manajemen properti yang terus berkembang.
Dengan mengikuti tren utama ini, bisnis perhotelan dan manajemen properti dapat tidak hanya memenuhi permintaan pelanggan yang terus berkembang tetapi juga mendapatkan keunggulan kompetitif di tahun 2024.
Sumber:
- EHL Insights, Revfine.com, The Typsy Blog (Hospitality Net)(EHL Insights)(The Typsy Blog).
Main photo powered by Midjourney